Eksperimen fisika sederhana
Tujuan: Menentukan
pengaruh ukuran terhadap energi mekanis dua bola yang berotasi pada bidang
miring.
Bahan-bahan:
2 atau 3 buah buku; Kertas karton
berukuran 30 x 90 cm (ukuran tidak
terlalu penting; karton dengan ukuran sebanding juga bisa digunakan); Handuk;
Spidol; Penggaris; dan 2 buah kelereng dengan jari-jari yang berbeda.
Cara Kerja:
1. Tumpuklah
buku di atas lantai, dan buatlah sebuah lintasan miring (bidang miring) dengan
salah satu ujung karton bertumpu pada tumpukan buku.
2. Bentangkan
handuk di atas lantai, tepat di ujung lintasan miring karton tersebut. Ini akan
membantu menghentikan kelereng setelah bola melewati lintasan miring.
3. Gunakan
spidol untuk mengggambar garis melintang terhadap lintasan miring sejauh 10 cm
dari puncak lintasan miring. Tahan ujung penggaris pada garis tersebut, lalu
letakkan kelerengnya di belakang penggaris.
4. Angkat
penggarisnya sehingga kelereng meluncur melalui lintasan miring. Amati dan
tentukan kelereng mana yang mencapai ujung lintasan miring terlebih dulu.
Hasil:
Kelereng mencapai ujung lintasan miring pada waktu yang sama.
Kelereng mencapai ujung lintasan miring pada waktu yang sama.
Mengapa?
Energi adalah
kemampuan untuk menggerakkan sesuatu. Dengan kata lain, energi merupakan
kemampuan untuk melakukan usaha. Energi
Potensial (EP) merupakan energi
yang tersimpan dalam sebuah benda oleh karena posisi atau kondisinya. Setiap
benda memiliki energi potensial ketika mereka dikenai usaha, misalnya dengan
mengangkat benda atau menekan pegas. Benda dengan energi potensial memiliki
kemampuan untuk melakukan usaha. Jika sebuah benda berada di atas posisi yang
energi potensialnya samadengan nol, maka benda tersebut memiliki energi potensial gravitasi. Energi Kinetik (EK) adalah energi yang
dimiliki sebuah benda yang dihasilkan dari gerakan benda tersebut. Cara lain
untuk menggambarkan energi kinetik sebuah benda adalah dengan mempertimbangkan
bagaimana benda tersebut bergerak. Energi kinetik benda dengan gerak translasi (gerak dimana pusat
massa benda bergerak dari satu tempat ke tempat lain) disebut energi kinetik translasi. Rotasi adalah gerak perputaran benda
pada sumbunya,dan energi kinetik yang disebabkan oleh rotasi dinamakan dinamakan
energi kinetik rotasi.
Energi
mekanik (Em) adalah energi dari gerak, yaitu energi dari
benda yang sedang bergerak atau memiliki kemampuan untuk bergerak. Energi
mekanik total adalah penjumlahan energi potensial dan energi kinetik benda,
yaitu Em = EK + EP. Di puncak lintasan miring, kedua kelereng
memiliki energi mekanis total yang sama. Pada keadaan sempurna tanpa adanya
energi yang hilang karena tahanan udara atau gaya gesek yang lain terhadap
kelereng, maka energi mekanis kelereng tetap tersimpan. Hal ini berarti
besarnya energi mekanis maksimum masing-masing kelereng di puncak lintasan
miring sama dengan besarnya energi
mekanis maksimum di dasar lintasan miring. Di puncak lintasan miring, energi
kinetik kelereng sama dengan nol, sehinggga hanya memiliki energi potensial
graitasi (EPG). Saat kelereng melintas dari lintasan miring, ketinggiannya
berkurang dan kecepatan rotasi
(kecepatan benda yang berotasi pada sumbunya) serta kecepatan translasi (kecepatan benda yang bergerak dari satu tempat
ke tempat lain) bertambah; saat EK bertambah, maka EP berkurang, demikian
seterusnya sehingga kelereng mencapai dasar lintasan, maka EP sama dengan nol.
Hubungan antara EP + EK disebut hukum
kekekalan energi mekanis. Fakta bahwa kelereng dengan ukuran yang berlainan
dapat mencapai dasar lintasan miring waktu yang sama, menunjukkan bahwa ukuran
tidak mempengaruhi energi mekanisnya.
Selamat mencoba ^-^
Sumber: Buku Proyek FISIKA
#Thanks for reading my blogger :)
Komentar
Posting Komentar